Minggu, Maret 08, 2009

apa iia namanya,

Hajuh-hajuh. Gue bingung. Mau mulai dari mana certain ini. Hahahaha. Jungkir balik, jumpalitan, lompat indah, terjun bebas, senam lantai, lari-lari, berenang gaya dada. Dari semua macam olahraga yang udah gue sebutin tadi, gue paling suka berenang gaya dada. Hahahahaa .. emang kita lagi ngumungin olangraga iya? Bukannya kita mu ngumungin tentang cinta .. halagh ..

Layaknya olangraga, percintaan gue juga kaya gitu. Hahahhaha.. gue udah pernah ngerasain jumpalitan, lompat indah dan sebagainya.

Baru aja kemaren-kemaren, gue ngerasain lompat indah, dan sekarang gue lagi terjun bebas. Terserah gue, mau pake pengaman supaya gag sakit-sakit amat pas jatohnya atau gue mu buang pengamannya, biar sekalian aja.
Egh, bentar, kalo terjun bebas tanpa pengaman bisa mati atu iya? hahaha
Ciihuii. .
Pilihan itu sulit ternyata.

“ ku tahu ini jalan yang terbaik
untuk kita
meski harus sakitnya terasa menikam jiwa
untuk berpisah denganmu
dan hilangkan semua rasa yang ada . .
tak pernah terpikir olehku
lupakan saja cerita kita
yang mungkin pernah tertanam dalam hati
memang tak mudah berlari jauh meninggalkan manis senyummu
kau yang pernah singgah di hatiku memberi damai
namun perbedaan antara kita
memupuskan itu
kini ku jauh darimu
mencoba melawan hasrat yang ada
sungguh tak terpikir olehku”
(berpisah, kerispatih)


Gue juga pernah terjun bebas tanpa pengaman, karna gue kira bakal ada sang “gatot kaca” yang merangkul gue naik ke awan. Hahahhaha .. ternyata cerita gatot kaca itu bohong. Hahahahaa ..

“ . . sudahlah lupakanlah 
tak mungkin lagi kau kumiliki . . . . . “
(tak mungkin lagi, kerispatih)


Gag banyak yang bisa gue certain. Selain soundtrack kehidupan percintaan gue . . hahahaa .. masih banyak lagu-lagu yang bisa jadi soundtrack hidup gue. Tapi, masa iya gue harus tulis semua nya? Ini sih baru beberapa .. 

“ . . dan ternyata
perpisahan dulu mungkin itu luka
namun ku tetap mengenang
mengenang dirimu dihatiku
dan ternyata indah . . . “
(dan ternyata, kerispatih)


“ . . tolong aku
sahabatku, dengarkan jerit hatiku
tentang dia, tentang dia
masih selalau tentang dia . . . “
(tolong aku, the rain)



udah ah. Pegel tangan.
Eits-eits .. pegel tangan apa pegel hati ?
Hahhahahahha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar