Rabu, Juni 03, 2009

Sang Maha Sutradara


Menurut definisi, sutradara adalah seseorang yang menterjemahkan bahasa naskah ke dalam ”bahasa” suara dan gambar secara spesifik. Dia memvisualkan naskah atau script dengan memberikan konsep abstrak ke dalam bentuk yang kongkrit atau nyata. Sutradara membangun sebuah pandangan atau point of view ke dalam suatu gagasan dan menentukan pemilihan shot-shot, penempatan dan pergerakkan kamera, serta mengarahkan akting pemain.

Dalang merupakan seorang pemegang kendali dan kekuasaan (otoritas) terhadap si wayang. Dia seorang pemonopoli yang otoriter. Berkehendak semau hatinya dan tentunya merdeka akan sebuah penentuan dan keputusan. Karena si wayang bisa apa?

Seorang sutradara dan seorang dalang mempunyai persamaan yaitu sama-sama memiliki kekuasaan dan kendali penuh terhadap pemainnya. Seorang sutradara mempunyai kendali penuh terhadap aktris/aktornya. Sedangkan, dalang mempunyai kendali penuh terhadap si wayang.



Dan di dunia ini, ada yang Maha Mengatur. Sutradara terbaik dan dalang terbaik. Ia lah Allah. Yang Maha Memegang Kendali semesta alam, yang Maha memiliki Kekuasaan, yang Maha Mengarahkan, yang Maha Mengetahui yang terbaik, dan Maha Segalanya.


Itha sangat yakini itu. Apa yang terjadi sekarang sama itha, itu sudah ada yang mengatur yaitu Sang Maha Sutradara. Apa yang sekarang itha rasain juga sudah ada yang mengatur. Karena Sang Sutradara terbaik ini akan lebih tahu mana yang terbaik untuk peran sang pemainnya. Itha disini bila diibaratkan, hanya seorang pemain lakon, yang akan menjalankan semua yang telah di atur oleh Sang Maha Sutradara. Itha yakin semua ini akan ada akhirnya dan akhirnya akan baik. Sebagai pemain lakon yang masih ingin berperan di dunia ini, itha harus tetap pada jalan yang telah ditunjukannya. Itha yakin, Ia Maha Mengetahui. Itha yakin, ini lah jalan yang harus itha lewati, sebelum mencapai pada episode terakhir. Itha juga harus yakin, bahwa dibalik semua peran yang itha mainkan ini, adalah kehendak Sang Maha Penulis dan sang Maha Sutradara yang Maha Terhebat. Dia Maha Mengetahui peran apa yang terbaik untuk sang aktor atau sang pemain dengan sempurna. Dibalik peran ini, pasti ada hikmah yang bisa kita ambil kelak. Semoga itha bisa jadi pemain yang profesional, seperti yang diharapkan oleh Sang Sutradara Terbaik. aaamiin ...


Mungkin ini jalan menuju pendewasaan diri yang terbaik menurut Sang Maha Sutradara dan Ia Maha Mengetahui apa yang akan terjadi.

1 komentar:

  1. tapi, kita bukan sebuah wayang ataupun seorang aktor, kita diberi kebebasan oleh tuhan untuk memilih dan "hukuman" untuk kebebasan itu adalah pertanggung jawaban atas apa yang telah kita lakukan. kau juga seorang manusia jangan ubah dirimu menjadi sebuah wayang yang merupakan benda mati dan tak bisa memilih, manusia diberkahi dengan sebuah hati yang menuntunnya untuk memutuskan segala sesuatu. memang benar kita harus minta dibimbing oleh Yang Maha Kuasa, tapi sering kali apa yang ditakdiran oleh Tuhan adalah suara hati kita.


    P.S: kayaknya ada sesuatu yag jadi miscomunication disini.. ada hal yang harus diluruskan terlebih dahulu..

    BalasHapus